Kisah Menyedihkan Penjual Masker Ditengah Wabah Korona, Untung Besar Tapi Cobaan Bertubi-tubi, Sakit, Kecelakaan Hingga Rumah Tersambar Petir


Dilansir dari SUARABMI.COM Ditengah wabah virus corona yang semakin membuat kita was - was, masih banyak saja para penjual dadakan yang memanfaatkan momen spesial ini untuk mencari keuntungan yang berlipat ganda, salah satunya adalah dengan menjual masker dan hand satisazier dengan harga selangit, 2 benda yang saat ini diyakini bisa menjauhkan kita dari penularan virus tersebut.

Para penjual yang awalnya hanya jualan baju, jilbab, gamis dan lainnya kini banting setir mecari keuntungan berlimpah dari sebuah musibah akhir - akhir ini. Dan berikut adalah kisah nyata dan menyedihkan dari beberapa penjual masker yang sempat untung beliung dengan dagangannya yang diceritakan oleh akun Kedaikita Butikita, salah satu aktifis sosial yang peduli yatim. Berikut kisahnya

Beberapa hari yang lalu ada seseorang yang mengantarkan masker kerumah saya, harganya sangat murah untuk kondisi sekarang, hanya 50ribu per box dan saya diberi 6 box dengan harga hanya 300ribu saja.

Ketika itu saya tanya, kenapa murah sekali mbak, la diluar sana sudah tembus 500ribuan harganya. Beliau menjawab begini.

Sebenarnya saya malu mbak menerima uang dari njenengan, ini pasti uang donasi, uangnya orang banyak dan barang ini pasti untuk dibagikan, tapi bagaimana lagi, saya juga butuh uang, itu saya jual harga modal mbak, saya sedang butuh uang untuk operasi suami saya, suami saya sakit.
Saya dan beberapa teman saya yang awalnya ikutan jualan masker, sekarang pun insaf mbak. Misal dapat barang, pasti saya jual ecer dengan harga yang sangat murah, biar semuakuat membeli dan semua kebagian rata.
Saya pun kapok mbak, jualan masker untungnya banyak dan cepet tapi mboten berkah. Bukan cuman saya yang dapat sentilan dari gusti Allah, teman - teman saya juga.

Suami saya tiba - tiba sakit dan harus operasi dengan biaya yang sangat besar, temen saya ada yang kecelakaan mobil hingga mobil mewahnya remuk, biaya bengkelnya sangat mencekik.
Ada lagi yang karyawannya jatuh, tangannya patah. Ada yang teras rumahnya tersambar petir dan masih banyak lagi mbak kejadian - kejadian diluar nalar yang kami alami.

Uang hasil jualan masker disaat seperti ini tidak enak dimakan, tidak berkah bahkan malati (bikin kualat), kulo mpun kapok mbak.

Begitulah kisahnya yang diceritakan kepada Maya, owner butikita kedaikita. Menanggapi cerita iniMaya hanya terdiam membisu. Iapun salut atas apa yang dilakukan mbaknya itu, yang akhirnya insaf dan berbagi masker dengan harga murah. Nah, kawan - kawan semua, hingga hari inimasih sangat banyak yang jualan masker dengan harga selangit. Mereka berusaha mencari untung di tengah penderitaan bangsa ini. Semoga mereka yang menjadi apotik dadakan ini, berbaik hati dan berbagai masker walaupun tidak gratis, setidaknya dengan harga yang murah. Yakinlah, ada rejeki selain jualan masker ini. yakinlah.

Bagi sahabat yang ada di Indonesia, jika membutuhkan masker, silahkan datang ke apotek kimia farma, disana masker dijual hanya 2ribu rupiah perbiji dan setiap orang bisa membeli 2 biji. Monggo di share informasi ini, semoga bermanfaat.

Artikel ini telah tayang di suarabmi.com dengan link :https://www.suarabmi.com/2020/03/kisah-menyedihkan-penjual-masker.html