Pernah Di3jek Karena Jualan Sayur Keliling Sambil Kuliah, Amirudin Kini Sandang PredikatSarjana



Dia mengaku tidak pernah gengsi menginjakkan kaki di lingkungan perkuliahan, meskipun setiap hari harus berjualan sayur kililing menggunakan sepeda motor ber-bronjong dari desa ke desa.

Hal itu berbeda dengan teman lainnya yang banyak dari kalangan orang mampu dan berpunya.

"Ya memang bapak dan ibu hanya serabutan, tetapi paling tidak saya bangga tidak menyusahkan mereka meminta uang kuliah," aku dia.


Dia berharap dengan raihan S1 bisa membuatnya tetap setera dengan anak-anak muda lainnya yang rata-rata sudah bergelar sarjana.

Bahkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dia dapatkan cukup lumayan yakni 3,36.

Termasuk membanggakan orang tuanya yang selama ini hanya bekerja serabutan jadi buruh tani.

"Saya tetap akan berjualan sayur dan bisa meraih mimpi saya jadi guru olahraga," harap dia.

"Saya buktikan dengan keterbatasan ini bisa tetap kuliah," jelasnya.

Wisuda Menginspirasi

Sebelumnya, ada kisah menginspirasi dalam prosesi 'sakral' wisuda di Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta kali ini dan bisa dibilang sangat berbeda, Sabtu (29/2/2020).

Ya, ada satu-satunya wisudawan yang berangkat ke tempat wisuda di GOR UTP Kampus III di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar itu sembari membawa bronjong di sepeda motornya yang berisi sayur-mayur.

Dia adalah Amirudin, wisudawan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2014.

Aksinya membawa bronjong sayur dan memakai toga sembari menunjukkan tulisan 'Senadyan Balungan Kere, Alhamdulillah Iso Podo Kancane' pun viral di mana-mana.


Pemuda kelahiran 8 September 1992 dari keluarga pas-pasan itu, ternyata memang penjual atau bakul sayuran keliling sungguhan. (*)



Sumber:aceh.tribunnews.com